|
|
|
MODUL PERKULIAHAN
|
|
|
|
Sistem Informasi
Manajemen
|
|
|
|
Sistem Informasi Sebagai Keunggulan Kompetitif
Perusahaan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Fakultas
|
Program Studi
|
Tatap Muka
|
Kode MK
|
Disusun Oleh
|
|
|
Fakultas Ekonomi dan
Bisnis
|
Manajemen
|
02
|
|
|
|
Abstract
|
Kompetensi
|
|
|
Modul
ini menjelaskan tentang
Pemanfaatan
teknologi informasi sebagai upaya meningkatkan strategi kompetitif dalam bisnis.
|
Diharapkan
mahasiswa memahami dan mampu mengidentifikasi strategi kompetitif dasar dan
memanfaatkan teknologi informasi dalam menghadapi tantangan bisnis tersebut.
|
Pendahuluan
Teknologi
Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data,
termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam
berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Dapat
juga diasumsikan bahwa Teknologi Informasi adalah teknologi yang memanfaatkan
komputer sebagai perangkat utama untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat.
Sistem
Informasi Strategis adalah system informasi yang menggunakan Teknologi
Informasi (IT) untuk membantu perusahaan dalam hal mendapatkan keunggulan
bersaing, meminimalkan hal yang tidak menguntungkan sehingga tercapai tujuan
strategis perusahaan.
Sistem
Informasi Strategis membantu perusahaan dengan menyediakan produk dan layanan
yang memberikan keuntungan lebih stategic dibandingkan pesaingnya dalam pasar
yang kompetitif. Dapat juga diasumsikan sebagai sistem informasi yang
mempromosikan inovasi bisnis, meningkatkan proses bisnis, dan membangun sumber
daya informasi bagi sebuah perusahaan.
Keunggulan
kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan dimana keunggulannya
dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan perusahaan lainnya untuk
meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal peningkatan laba maupun
citra perusahaan. Contoh perusahaan-perusahaan telekomunikasi berusaha untuk
mendapatkan konsumen sebanyak-banyaknya dengan cara berkompetisi sesuai dengan
keunggulan yang dimilikinya.
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan
harus menghadapi tantangan bahkan tekanan-tekanan internal dan
eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan
potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan
layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi.
Strategi bersaing merupakan upaya mencari posisi bersaing
yang menguntungkan dalam suatu industry. Strategi bersaing bertujuan membina
posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan yang menentukan
persaingan dalam industri.
Kompetisi
merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya
suatu pasar. Persaingan ini
mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.
Gambar 1. Competitive Forces and Strategies
Lima strategi kompetensi dasar dalam bersaing yakni:
ü Strategi Kepemimpinan
Biaya (Cost Leadership Strategy)
Menjadi
produsen rendah biaya dalam menghasilkan
barang dan jasa,
atau membantu menurunkan biaya bagi pemasok dan pelanggan, sehingga pesaing
memiliki biaya produksi yang lebih tinggi.
ü Strategi Diferensiasi
(differentiation strategy)
Mengembangkan
cara-cara untuk membedakan produk dan layanan dari para pesaing atau mengurangi keunggulan diferensiasi dari
pesaing. Strategi ini memungkinkan
perusahaan untuk fokus pada produk atau jasa untuk memberikan keuntungan dalam segmen pasar
yang unik/niche market.
ü Strategi Inovasi (innovation
strategy)
Menemukan cara
baru dalam melakukan bisnis. Strategi ini dapat melibatkan pengembangan produk dan
atau jasa yang unik
guna memasuki pasar yang unik /niche market. Hal ini juga
dapat melibatkan perubahan radikal dalam proses bisnis untuk memproduksi atau mendistribusikan produk
dan layanan dari mayoritas jenis dan cara yang
ada.
ü Strategi Pertumbuhan
(growth strategy)
Secara
signifikan memperluas kapasitas perusahaan untuk menghasilkan
barang dan jasa, ekspansi ke pasar
global, diversifikasi ke produk dan jasa baru, atau mengintegrasikan ke dalam produk dan jasa
terkait.
ü Strategi Aliansi (alliance
strategy)
Membentuk
hubungan bisnis baru/aliansi dengan pelanggan, pemasok, pesaing, konsultan, dan perusahaan lain. Hubungan ini bisa berupa merger,
akuisisi, usaha patungan, pembentukan "perusahaan virtual,"
atau pemasaran lainnya, manufaktur,
atau perjanjian distribusi antara pelaku
usaha dengan mitra dagangnya.
Investasi didalam teknologi informasi dapat mendukung perusahaan
dalam bersaing, berikut adalah gambaran peran teknologi informasi dan contoh
penerapannya.
1. Penerapan teknologi informasi akan meminimalkan biaya
bisnis proses, baik
dalam hubungannya
dengan konsumen maupun supplier.
2. Meningkatkan service / layanan yang diberikan kepada
pelanggan.
3. Pemanfaatan teknologi informasi meminimalkan pesaing.
4. Inovasi produk baru yang melibatkan teknologi informasi
sebagai komponennya.
5. Menciptakan pasar yang baru.
6. Meningkatkan kualitas dan efisiensi serta mempersingkat
waktu layanan
pelanggan,
7. Menggunakan IT untuk pengembangan bisnis (business
development), mengatur
bisnis secara
regional dan global.
8. Membangun system informasi yang terhubung dengan internet
dan extranet untuk
support hubungan
bisnis dengan costumer, supplier, subcontractor, dsb.
Gambar
2. Strategi Dasar Bisnis Dengan Memanfaatkan IT
Sedangkan strategi kompetitif
lainnya adalah dengan cara investasi di
bidang teknologi informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan TI strategis sehingga mereka
dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem informasi berbasis
komputer untuk
meningkatkan efisiensi proses bisnis internal. Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat memanfaatkan
investasi di bidang TI dengan mengembangkan produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan TI yang kuat.
Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih lanjut jaringan intranet
perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk meningkatkan efek
dari investasi sebelumnya dibidang internet browser,
PC, server, dan client / server jaringan.
Gambar 3. Building costumer value
via internet
Jika suatu perusahaan
menginvestasikan uangnya untuk mengembangkan sistem informasi, membuat
aplikasi, dan memasang jaringan komputer maka hubungan antara biaya IT dan
kinerja perusahaan dapat dinyatakan secara sederhana yaitu: manfaat yg diterima
melebihi biaya yang diinvestasikan, karena IT dinilai dapat meningkatkan
kinerja organisasi.
Nilai investasi TI adalah kemampuan organisasi utk
mengidentifikasikan dan mengukur penambahan dampak manfaat dan positif yang
berkaitan dengan penerapan TI dalam operasi bisnisnya.
IT Governance Focus Area (Area focus Tatakelola TI) (Source : www.itgi.org)
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
Area focus Tatakelola IT Perusahaan
- Strategic alignment:
fokus pada kepastian hubungan bisnis dan perencanaan TI: penetapan,
pemeliharaan dan validasi usulan nilai tambah TI; dan keselarasan operasi
TI dengan operasional perusahaan.
- Value delivery:
mengenai pelaksanaan usulan nilai tambah melalui siklus pengantaran,
memastikan bahwa TI memberikan manfaat untuk strategi, konsentrasi
pada optimasi biaya dan memberikan nilai tambah perusahaan dari TI
- Resource management: mengenai investasi optimal, dan manajemen yg sesuai,
sumberdaya yg kritis: aplikasi, informasi, infrastruktur dan orang. Kunci
sukses berkaitan dengan optimasi pengetahuan dan infrastruktur.
- Risk Management: memerlukan
kesadaran pegawai senior, pengertian yg jelas mengenai resiko perusahaan,
mengerti persyaratan kebutuhan, transparansi resiko bagi perusahaan dan
tanggung jawab manajemen risiko dalam organisasi.
- Performance measurement: menjajaki dan memonitor penerapan strategi, pemenuhan
proyek, penggunaan sumberdaya, proses kinerja dan mengantarkan bisnis,
penggunaan, contoh, balanced scorecard yg menterjemahkan strategi ke dalam
kegiatan utk mencapai tujuan yg dapat diukur melebihi akuntasi yg
conventional.
Masalah investasi di bidang
teknologi informasi merupakan hal yang cukup signifikan bagi para manajemen
senior perusahaan. Di satu sisi mereka sadar bahwa sudah saatnya (kalau tidak
memang karena sudah terlambat) mereka harus memiliki suatu teknologi informasi
yang dapat menunjang bisnis mereka, sementara di lain pihak mereka harus
mengeluarkan biaya yang relatif cukup besar untuk dapat merancang dan
mengimplementasikan teknologi informasi yang dibutuhkan. Tanpa memiliki
teknologi informasi yang cukup canggih, sulit di alam kompetisi global ini
untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan besar dari manca negara yang
mulai banyak mengembangkan usahanya di tanah air. Namun salah
mengidentifikasikan kebutuhan teknologi pun akan menjadi bumerang bagi
organisasi yang bersangkutan
Peranan Sistem Informasi dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Sistem
informasi dan teknologi informasi memberikan empat peran utama di dalam
organisasi bisnis (perusahaan) yaitu untuk meningkatkan:
1) Efisiensi.
Efisiensi artinya menggantikan peran
manusia dengan teknologi informasi sehingga memudahkan pekerjaan dan
mempercepat pekerjaan.
2) Efektivitas.
Sistem informasi ini digunakan oleh
pimpinan untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif berdasarkan informasi
yang akurat, tepat waktu, relevan, mudah, murah dan handal.
3) Komunikasi.
Untuk memudahkan komunikasi dan
mempercepat pengambilan suatu keputusan dapat digunakan email atau teleconference.
4) Kompetitif.
Kompetitif, artinya digunakan untuk
meningkatkan daya saing perusahaan di dalam era persaingan yang semakin ketat
ini.
Contoh pemanfaatan
teknologi informasi dalam perusahaan :
Kebutuhan efisiensi waktu
dan biaya menyebabkan setiap pelaku usaha merasa perlu menerapkan teknologi
informasi dalam lingkungan kerjanya. Penerapan Teknologi informasi dan
komunikasi tentu akan berdampak pada perubahan kebiasaan kerja. Contoh : penggunaan intranet untuk helpdesk technical
support yang memanfaatkan teknologi Local Area Netwok akan meminimalkan
penggunaan kertas kerja pada operasional bisnis perusahaan. Selain itu
pemanfaatan internet sebagai sarana untuk website perusahaan yang berfungsi
sebagai online company profile juga akan meminimalkan anggaran keuangan
perusahaan untuk mencetak company profile, bahkan dengan adanya website
tersebut akan meningkatkan good corporate image terhadap pesaing, partner
bisnis dan konsumennya.
Dengan adanya internet juga
dapat digunakan untuk komunikasi antar karyawan dalam divisi yang sama maupun
berbeda divisi bahkan untuk komunikasi dengan konsumen dan partner bisnisnya
dapat menggunakan email dan messenger. Hal ini tentu dapat meminimalkan
penggunaan kertas dan biaya telepon / fax, juga dapat mengurangi biaya transport
untuk visit ke konsumen.
Penggunaan computer juga
memudahkan pekerjaan karyawan perusahaan, karena pekerjaan menjadi lebih cepat
selesai dengan tingkat kesalahan yang minim. Apalagi jika perusahaan menerapkan
computer based information system dimana system informasi perusahaan tersebut
dibuat sedemikian rupa saling terhubung (integrated) dan mengotomatiskan
pekerjaan-pekerjaan rutin operasional, seperti misalnya pencetakan kwitansi
akan terhubung langsung dengan laporan keuangan perusahaan.
Gambar 4. Information
System in Value Chain
Keuntungan-keuntungan
penerapan teknologi IT di perusahaan adalah :
1. Efisiensi tenaga kerja
karena pekerjaan yang manual diotomatiskan.
2. Memperpendek rantai
birokrasi dan waktu kerja sehingga berpengaruh pada penghematan biaya.
3. Dengan tersedianya data
dan informasi yang up to date maka pengambilan keputusan dapat lebih cepat,
sehingga menjadikan perusahaan lebih kompetitif terhadap pesaingnya.
4. Penghematan biaya
pemasaran dan promosi produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan, karena
menggunakan website perusahaan yang juga berfungsi sebagai online company
profile dan memperluas pangsa pasar.
5. Dengan penerapan
teknologi informasi pada operasional perusahaan maka system dapat terintegrasi
di semua bagian sehingga dapat memudahkan arus informasi dan kecepatan respon
terhadap suatu masalah.
Jadi dengan pemanfaatan teknologi
informasi maka akan memudahkan arus informasi secara internal maupun eksternal
perusahaan, meminimalkan resiko factor human error dan efisiensi di segala
bidang, tentunya hal ini akan berpengaruh pada margin keuntungan yang didapat
perusahaan secara akumulatif.
Selain itu peran teknologi
IT dalam perusahaan adalah menciptakan value (nilai tambah) bagi pelanggan
perusahaan, dimana dengan penerapan IT maka layanan kepada pelanggan makin
cepat dan baik sehingga pelanggan puas dengan pelayanan yang diterimanya, hal
itu dapat menciptakan loyalitas sehingga pelanggan tersebut bersedia menjadi
konsumennya untuk jangka panjang. Loyalitas pelanggan merupakan hal yang
didambakan oleh tiap perusahaan karena mempengaruhi stabilitas income
perusahaan.
Daftar Pustaka
- McLeod,
Jr., Raymond & George P. Schell. Management
Information System. (terjemahan), Jakarta: PT. INDEKS, 2007. Edisi 10, 2008
- Kenneth C. Laudon, Jane P.
Laudon, sistem Informasi Manajemen,
Mengelola Perusahaan Global, Jakarta, Salemba Empat, Edisi 12, 2008
- O’Brien,
James A. Introduction to Information
Systems. (terjemahan). Jakarta: Salemba Empat, 2006. Edisi keduabelas
- www.itgi.org
No comments:
Post a Comment